Ketiga bahan kimia merupakan bahan kimia yang apabila terkena kulit berpotensi menyebabkan luka bakar pada kulit. Tak heran, orang yang bekerja di sebuah laboratorium kimia harus menggunakan peralatan pelindung diri ( personal protective. Hal itu, termasuk kondisi tidak aman yang dapat menyebabkan cedera, penyakit, dan kematian. 3. Laboratorium kimia adalah laboratorium yang menggunakan bahan kimia secara intensif pada kelas Oct 31, 2019 · Hasil penelitian menunjukkan terdapat enam bahaya untuk enam item pekerjaan di ruang radiologi Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III yang terdiri dari risiko fisik, ergonomi, radiasi, biologi, dan. Ukuran kemasan kecil utamanya mengurangi resiko kerusakan. Bahan atau uapnya yang korosif kuat. Hasil penelitian Muhani dkk. Universitas Indonesia Tahun 2012 . Pekerja menjadi shock dan berakibat pada pekerja tidak bisa melanjutkan pekerjaan. Tidak sengaja menelan bahan kimia. 1. H. kesehatan mempunyai potensi bahaya, tidak hanya bagi mahasiswa, dosen maupun tenaga kependidikan. keselamatan yang penting, mereka membantu menunjukkan berbagai bahaya yang ada di laboratorium. Keracunan bahan kimia. Misalnya seperti orang yang sedang. Inilah bahaya fisik laboratorium dan hal lain yang berhubungan erat dengan bahaya fisik laboratorium serta aspek K3 secara umum di Indonesia. Diana Vanda D. 1, Cilandak Bar. UPAYA-MENCEGAH-HAZART-KIMIA_pptx. Potensi bahaya biologi bisa berasal dari darah dan cairan tubuh, spesimen kultur, jaringan tubuh, hewan percobaan, maupun pekerja lainnya. Pekerjaan mekanik seperti transportasi bahan baku, penggantian peralatan habis pakai, masih harus dilakukan. Hasil penelitian Muhani dkk. Bahaya Bahan Korosif. Bekerja di laboratorium mengandung bahaya berupa kecelakaan. Pada tahap ini dilakukan identifikasi faktor risiko kesehatan yang dapat tergolong fisik, kimia, biologi, ergonomik, dan psikologi yang terpajan pada pekerja. Sumber bahaya dapat dibedakan menjadi sumber dari 1) perangkat/alat-alat. Efek. Semua pekerjaan dan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya. Ini meliputi pelindung mata, masker wajah, sarung tangan, jas laboratorium, sepatu keselamatan, dan perlengkapan lainnya. P) 1330-78-5 234 * (420) 64-67-5 110 * (208)Pengertian Metode Ilmiah, Karakteristik, Kriteria, dan Langkah-langkahnya. Mengetahui timbulan limbah bahan berbahaya. BAB 2 Bahaya Fisik-WPS Office. Metode yang digunakan pada Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko ini adalah. Identifikasi bahaya pada semua proses pengujian di setiap kegiatan kerja Laboratorium Biologi Molekuler BBPPBPTH yang mencakup mekanisme penerimaan sampel uji, Ekstraksi, Purifikasi, Dilusi, Elektroforesis, PCR, Dokumentasi, Analisis dan Pelaporan). Mudah meledak. 3) Bahaya Potensial Di Laboratoria Teknik Fisika. 2. 2. Bagaimanakah Pengendalian Bahaya Fisik dan Kimia terhadap potensi bahaya tersebut?Potensi bahaya di laboratorium diantaranya adalah bahaya kimia termasuk di dalamnya agen penyebab kanker (karsigonik), racun, iritan, polusi, bahan yang mudah terbakar,. kerja di laboratorium IPA maka dapat dibuat simpulan dan. Latihan 62 J. Hal ini. Peralatan Perlindungan di Laboratorium. 000 MHz. Laboratorium merupakan salah satu tempat berkembangnya ilmu pengetahuan melalui berbagai praktikum, penelitian dan percobaan. mengelompokkan risiko bahaya di suatu tempat kerja. Tetapi, banyak kegiatan yang. kualitas air minum isi ulang secara fisika dan kimia pada depot air minum isi ulang di Kampung Baru Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung. Engineering control. 3 Identifikasi Bahaya (hazard) Biologi. Apabila potensi bahaya tersebut tidak dikendalikan dengan. Aspek K3 Bekerja di Ketinggian. Penelitian Identifikasi Potensi Bahaya di. 2. kisaran ukuran ini dalam skala panjang dapat menyebabkan interaksi fisik atau kimia tertentu. laboratorium. Jas laboratorium harus terbuat dari bahan katun dan sintetik seperti nilon atau terylene dengan water repellent (pori-pori kain tidak dapat ditembus oleh air). 3. meminimalkan potensi timbulnya risiko bahaya di Laboratorium Jurusan Kimia Undiksha ditinjau dari indikator perilaku pengguna laboratorium, penyimpanan alat dan bahan praktikum, serta tata letak dan tata ruang laboratorium. Kecelakaan di laboratorium juga dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan laboratorium, seperti oven, mesin, atau alat-alat lainnya yang digunakan dalam kegiatan laboratorium. Kriogen tidak mudah menyala c. pemetaan risiko di laboratorium yang terdapat cairan B3 atau bahan berbahaya dan beracun yang. Bahaya adalah sumber, situasi, atau tindakan yang dapat berpotensi menimbulkan cidera atau penyakit atau kombinasi keduanya. ma‘mal) adalah tempat melakukan penelitian ilmiah, percobaan, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah. Temuan penelitian ini didapatkan bahwa potensi bahaya fisik yang terjadi sebagian besar memiliki risiko rendah dan penangannya dengan prosedur rutin. a. Penataran Pengelolaan Laboratorium (Laboratorium Manajemen). 1. , W. Simbol ini ditujukan untuk menjelaskan bahwa bahan kimia tersebut, baik itu dalam bentuk padat, cair maupun gas, dapat menimbulkan bahaya bagi Anda. Macam-macam bahaya contohnya bahaya mekanik, bahaya kimia, bahaya bilogis, bahaya fisik, bahaya psikososial, dan bahaya ergonomic. Sumber Informasi Bahaya dan Resiko di Laboratorium 23 C. , Kec. . Bahaya listrik Menilai Bahaya Hayati Bahaya hayati merupakan masalah di laboratorium yang menangani mikroorganisme atau bahan yang terkontaminasi mikroorganisme. Identifikasi Bahaya dan Risk Assessment: Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium. 5 Klasifikasi Bahaya Fisik (2) 6 Klasifikasi Bahaya Kesehatan & Lingkungan. Faktor fisik di laboratorium kesehatan yang dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja meliputi: Kebisingan, getaran akibat alat / media elektronik dapat menyebabkan stress dan ketulian. Mengenal Bahaya Kimia. Di Laboratorium (Kecil) Industri : Stock Kimia (Besar) Klasifikasi Bahan Kimia Berbahaya. luas di dalam laboratorium, industri, serta pihak-pihak yang bekerja dengan bahan kimia B. Tujuannya adalah untuk menilai tingkat risiko di laboratorium kimia. Bahaya kerja mencakup bahaya kimia, bahaya fisik, bahaya biologi, bahaya ergonomi, dan bahaya psikologi. laboratorium. Penilaian resiko bahan hayati berbahaya perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti : IDENTIFIKASI BAHAYA Langkah pertama manajemen risiko kesehatan di tempat kerja adalah identifikasi atau pengenalan bahaya kesehatan. Untuk itu, sebagai ahli K3 kita harus memahami apa saja bahaya yang ada di. Menganalisa bahya risiko yang ada pada laboratorium kimia c. 3 Kategori B: Potensi bahaya yang mengakibatkan risiko langsung pada keselamatan 18 2. Bahaya fisik. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) BAB 1 Semua kegiatan manusia, seperti di rumah, kantor dan laboratorium KECELAKAAN K3 SOP Identifikasi bahaya Tindakan meminimalisir bahaya Kerugian materiil Kerugian moriil Dihindari dan diminimalisir ; 2. Apabila potensi bahaya tersebut tidak dikendalikan dengan tepat, maka akan dapat menyebabkan sakit, cidera, dan bahkan kecelakaan yang serius. Lingkungan fisik di tempat kerja merupakan salah satu unsur penting dalam menunjang kenyamanan dan produktivitas pekerja. docx. Identifikasi bahaya yang dilaksanakan untuk menentukan rencana penerapan K3 terdiri dari faktor bahaya biologi, kimia, fisik/mekanik, Biomekanik, psikis dan dampak lingkungan B. com - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menetapkan tujuh jenis laboratorium pemeriksaan Covid-19. Identifikasi Limbah B3 di laboratorium PT XYZ Limbah laboratorium merupakan limbah yang dihasilkan dari semua proses kegiatan pengujian didalam laboratorium. II. Pengelolaan Spesimen – Laboratorium Medik. Inilah bahaya fisik biologi dan ergonomi di laboratorium dan hal lain yang berhubungan erat dengan bahaya fisik biologi dan ergonomi di laboratorium serta aspek K3 secara umum di Indonesia. Bahaya Fisik, antara lain kebisingan, getaran, radiasi ion dan non-pengion, suhu ekstrim dan pencahayaan. Pada tahun 2018 kasus kecelakaan mengalami kenaikan menjadi 2 329 kecelakaanProfil Identifikasi Bahaya dan Risiko ditinjau dari Bahaya Fisik, Mekanik, dan Kimia di CV. Pada penilaian risiko didapatkan tingkat. 3 Bahaya Faktor Biologi 14 2. Kebanyakan orang secara otomatis mengasosiasikan kimia dengan para ilmuwan di laboratorium, tetapi bahan kimia yang juga ditemukan di banyak produk yang kita gunakan di tempat kerja dan di rumah. Sumber Bahaya di lab 1. Prosedur Keselamatan Kerja perlu dipahami guru dan peserta didik, karenakegiatan di laboratorium IPA melibatkan bahan kimia berbahaya. Olewski,2017). Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 di tempat kerja, antara lain : faktor bahaya biologi(s), faktor bahaya. pada Laboratorium Kimia Universitas Malaya (2001), Laboratorium Teknik pada Universitas Putra (2002) dan Laboratorium Fisika pada Universitas Kebanson (2005) (Sarifah, dkk, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi. Bahaya Fisik 1. bekerja di laboratorium. Radiasi sinar ultra ungu berasal dari sinar matahari, las listrik, laboratorium yang menggunakan lampu penghasil sinar ultra violet. 8. Balikan dan Tindak Lanjut 62 K. Bahaya Biologi pada perawat dapat disebabkan oleh infeksi nosokomial. Jangan menyimpan bahan kimia berbahaya dalam wadah bekas makanan/minuman, gunakanlah botol reagen. Dalam prakteknya kita pasti bekerja dengan banyak bahan kimia dimana setiap bahan tersebut memiliki sifat fisik, sifat kimia, dan bahaya yang berbeda-beda, ada yang mudah terbakar, ada yang bersifat iritasi, ada yang berbahaya terhadap. rendahnya pengetahuan terhadap sifat fisik dan bahan kimia yang digunakan pada praktikum kimia dapat mempengaruhi. Penyebab Kecelakaan kerja di laboratorium. mengklasifikasikan hazard/bahaya dalam kategori yaitu Bahaya biologi, kimia, fisik, psikososial dan ergonomi, safety and workplace. Bahaya kerja di laboratorium. 1) Resiko dari kuman-kuman patogen dari pasien (nosokomial). Metode yang. Sesuai ISO 45001:2018, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan pengurus dan pekerja dalam melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko di tempat kerja, di antaranya: Aktivitas rutin dan non-rutin di tempat kerja. Bahaya merupakan segala sesuatu yang bisa menimbulkan kecelakaan dan PAK. Perlunya alat perlindungan diri pada saat bekerja di laboratorium biosafety level 3. Anggota tubuh terkena zat korosif. laboratorium. Sedangkan tenaga medis, perawat, bidan, petugas farmasi, petugas laboratorium dan petugas penyuluh kesehatan berperan sebagai mitra kerja. contoh dari hazard biologi yaitu seperti cacing tambang, cacing tambang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi bahaya mikrobiologi pada ayam goreng laos melalui prinsip-prinsip HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) di instalasi gizi RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Identifikasi Potensi Bahaya Di Laboratorium Formulasi PT X dengan rumusan masalahnya yaitu: a. Simbol Bahan Iritasi (Irritating) Simbol keselamatan kerja berbentuk tanda silang berwarna hitam memiliki dua kode, yaitu Xi dan Xn. Secara garis besar, sumber-sumber bahaya dalam laboratorium dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni : 1. 4. spesimen kultur, jaringan tubuh, hewan percobaan, maupun pekerja lainnya. Sumber bahaya fisik ini misalnya kebisingan, getaran mekanis, temperatur yang ekstrim, radiasi, tekanan udara. Beberapa karakteristik air buangan limbah laboratorium yang penting antara lain . Gas yang dimampatkan b. Terdapat lebih dari 400 zat kimia yang berpotensi bahaya bagi tubuh, maka bahan-bahan tersebut harus disimpan, diaplikasikan dan dibuang sesuai prosedur yang telah ditentukan. Ada 4 macam ruangan yang biasanya ada sebagai satu kesatuan dari sebuah laboratorium fisika di sekolah yaitu: Ruang praktikum. kerja yang disebabkan oleh hazard fisik, radiasi dan. 56am EST Jerry Malayer , Oklahoma State UniversityKeselamatan dan Keamanan Kerja atau laboratorium safety (K3) memerlukan perhatian khusus, karena penelitian menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas yang. Upaya untuk menjaga keselamatan pekerja diperlukan pencegahan baik secara administrasi Mengenal Bahaya Kimia. Terdapat beberapa kasus kecelakaan kerja di Instalasi Radiologi yang tidak tercatat seperti kecelakaan dalam memindahkan pasien tanpa memperhatikan teknik angkat beban yang benar, mata yang terkena cairan. Alat, bahan kimia dan fasilitas laboratorium beserta aktivitasnya sangat berpotensi dalam menimbulkan terjadinya suatu kecelakaan. 5/5 - (1 vote) MSDS (Material Safety Data Sheet) merupakan lembaran yang ditujukan untuk membantu para pengguna laboratorium kimia untuk mengenal akan potensi bahaya yang mungkin timbul. We would like to show you a description here but the site won’t allow us. Pengolahan limbah B3 meliputi pengumpulan limbah di laboratorium, pengambilan limbah dari laboratorium, penyimpanan sementara di gudang penyimpanan sementara limbah B3 dan pengangkut ke pengolah akhir yaitu lembaga berwenang yang ditunjuk pemerintah (Peraturan Pemerintah RI Pasal 1 No. Penanganan atau pengolahan limbah padat atau lumpur B3 pada dasarnya dapat dilaksanakan di dalam unit kegiatan industri (on-site treatment) maupun oleh pihak ketiga (off-site treatment) di pusat pengolahan limbah. Bahaya hayati merupakan hal yang perlu diperhatikan di laboratorium yang menangani mikroorganisme atau zat-zat yang terkontaminasi mikroorganisme. Definisi MSDS tersebut adalah definisi yang terdapat pada Peraturan. Hazard fisik adalah bahaya yang berasal dari faktor-faktor fisik di laboratorium, seperti suhu ekstrem,. Ruang guru. On-site, dalam radius 1. Secara fisik laboratorium juga dapat merujuk kepada suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka. Penggunaan bahan kimia di laboratorium biasanya sedikit tetapi banyak jenisnya (Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manudia Kesehatan, 2017). Seperti suhu ekstrim, pencahayaan, radiasi, dan sebagainya. Yang dimaksud dengan suhu efektif adalah suatu beban panas yang dapat diterima oleh tubuh dalam ruangan. Resiko Bahaya Biologi. Ruang lingkup penelitian ini hanya pada aktivitas pengujian conveyor belt di bagian laboratorium pengujian PT. (2018) yang meneliti tentang risiko IDENTIFIKASI BAHAYA Langkah pertama manajemen risiko kesehatan di tempat kerja adalah identifikasi atau pengenalan bahaya kesehatan. Alamat: Kampus Gunung Kelua Samarinda 75119 Email:. Contoh bahaya listrik hubungan singkat, kebakaran, sengatan listrik Bahaya fisik. Tujuannya adalah untuk menilai tingkat risiko di laboratorium kimia. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien. 4. Upaya untuk menjaga keselamatan pekerja diperlukan pencegahan baik secara administrasi maupun teknis. Wadah yang lebih kecil mengurangi resiko terjadinya kecelakaan dan pemaparan terhadapRisiko bahaya, sekecil apapun kadarnya, dapat muncul di saat kapanpun, di manapun, dan dapat menimpa siapapun yang sedang melakukan pekerjaan. & Sukirman, 2008). PEMBAHASAN. Kategori bahaya merupakan pembagian kriteria dalam setiap kelas bahaya yang memiliki cara identifikasi yang berbeda. 3 Bahaya Potensial Di Laboratorium berdasarkan Undang-Undang. Reaksi tekanan tinggi d. Menilai Bahaya Hayati 61 I. Olewski,2017). bahaya. Informan dalam penelitian ini adalah kepala ruangan, ketua tim dokter dan ketu tim perawat IGD RSUD Kota Kendari. Potensi bahaya yang paling utama di laboratorium adalah bahan kimia. Universitas Indonesia Tahun 2012 . 1 Bahaya Faktor Kimia 6 2. Ada 4 macam ruangan yang biasanya ada sebagai satu kesatuan dari sebuah laboratorium fisika di sekolah yaitu: Ruang praktikum. Reaksi tekanan tinggi d. Alamat: Kampus Gunung Kelua Samarinda 75119 Email:. Telah memahami prosedur kerja dan bahaya yang akan terjadi sebelum memulai pekerjaan di laboratorium,Bahaya kerja di laboratorium dapat berupa bahaya fisik, seperti infeksi, terluka, cidera atau bahkan cacat, serta bahaya kesehatan mental seperti stres, syok, ketakutan, yang bila intensitasnya meningkat dapat menjadi hilangnya kesadaran (pingsan) bahkan kematian (Winarni, 2014). Bahaya kerja di laboratorium. menurut,[12] bahaya fisik adalah bahaya yang berasal dari faktor-faktor fisik.